Apakah Kopi Luwak itu dan Sejarahnya

07.09 Desti 0 Comments

luwak

Apakah Kopi Luwak itu?
Kopi luwak itu sendiri berasal dari buah kopi yang dimakan oleh luwak (dengan nama latin Paradoxurus hermaphrodites ) yang kemudian dicerna didalam perut luwak dengan enzim pencernaan proteolitik. Enzim pencernaan inilah yang menyebabkan kafein dan kadar kepahitan kopi berkurang secara drastis. Fermentasi unik didalam perut luwak inilah yang menjadikan kenikmatan tiada tara untuk kopi luwak.
Binatang luwak hanya memakan buah kopi pada malam hari, dengan indera penciuman yang sangat tajam, mereka memilih sendiri biji kopi yang paling manis dan yang terbaik. Mereka memakan seluruh buah kopi, tetapi dalam perut luwak buah ini tidaklah hancur, sehingga ketika luwak mengeluarkan kotoran biji kopi ini masih dalam bentuk yang sempurna. Biji kopi ini masih terlindungi oleh kulit ari/tandu yang nantinya jika dibersihkan akan menghasilkan biji kopi (green beans).
Binatang luwak adalah hewan rakus pemakan segala, mereka memakan pisang, papaya, bahkan daging sekalipun. Konsumsi buah kopi hanyalah sebatas hidangan pencuci mulut bagi mereka. Faktor inilah juga yang menjadikan kopi luwak menjadi mahal dan terbatas sekali jumlahnya. Kopi luwak sendiri dinobatkan sebagai kopi termahal di dunia karena prosesnya yang sangat unik. 


Sejarah Kopi Luwak 

Asal mula Kopi Luwak terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di koloninya di Hindia Belanda terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dariYaman. Pada era "Tanam Paksa" atau Cultuurstelsel (1830—1870), Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak.[1] Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial.
Gambar Kopi luwak asli
Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Dengan indera penciumannya yang peka, luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Hal ini terjadi karena luwak memiliki sistem pencernaan yang sederhana, sehingga makanan yang keras seperti biji kopi tidak tercerna. Biji kopi luwak seperti ini, pada masa lalu hingga kini sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial dan sempurna di kalangan para penggemar dan penikmat kopi di seluruh dunia.
Kopi Luwak yang diberikan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono kepada PM AustraliaKevin Rudd, pada kunjungannya ke Australia di awal Maret 2010 menjadi perhatian pers Australia karena menurut Jawatan Karantina Australia tidak melalui pemeriksaan terlebih dahulu. Pers menjulukinya dung diplomacy

You Might Also Like

0 komentar: